Gaza City - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas disambut dengan perayaan oleh warga Palestina di Gaza. Jalanan Gaza yang biasanya kosong dan gelap gulita di malam hari, langsung diramaikan oleh warga setempat dan konvoi kendaraan. Suasana bertambah meriah dengan adanya pesta kembang api.
Perayaan warga Gaza ini dimulai tepat beberapa saat setelah gencatan senjata diberlakukan di kedua wilayah. Suara senapan dan kembang api memecah keheningan malam di Gaza.
Sejumlah masjid setempat menyerukan "Allahu Akbar!" dan "Perlawanan menang!" berulang ulang. Penduduk Gaza tampak bergembira dan tumpah ruah di jalanan sembari melambai-lambaikan bendera Hamas dan juga bendera Mesir, yang membantu upaya gencatan senjata ini.
Sejak aksi saling serang dimulai pada 14 November lalu, banyak warga Gaza yang tidak beani keluar rumah masing-masing karena ketakutan. Namun pasca gencatan senjata diumumkan pada Rabu (21/11) malam di Kairo, Mesir, mereka memiliki kesempatan untuk berada di jalanan tanpa rasa takut.
"Saya sangat senang perang berakhir dan adanya gencatan senjata. Saya tidak pernah keluar rumah sejak serangan terjadi, saya merasa bebas sekarang," tutur seorang warga setempat bernama Mai Abu Watfa (26) kepada AFP, Rabu (22/11/2012).
"Kita bagaikan berada di dalam penjara. Saya sangat senang karena pengeboman dan perang berakhir," ucap warga lainnya, Nasim Hamduna, yang berkonvoi bersama anaknya.
Di sisi Gaza lainnya, gencatan senjata ini dimaknai sebagai kemenangan melawan Israel. Terutama oleh kelompok sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, yang selama ini kerap melawan roket Israel.
"Beberapa saat lalu, kami menembakkan senjata dan roket kami ke arah mereka dan sekarang kami menembakkannya karena bahagia. Israel si negara penjajah akan meninggalkan tanah kami," ujar Abu Abdullah sembari tersenyum dan menambakkan senapanya ke udara sebagai perayaan.
"Israel tidak akan bisa melanggar kesepakatan gencatan senjata karena setiap pelanggaran yang mereka lakukan akan segera mendapat balasan," imbuhnya.
Detik-detik menjelang gencatan senjata diberlakukan, disambut dengan tembakan senapan membahana di wilayah Gaza. Namun suara tembakan langsung berhenti ketika masa gencatan senjata diterapkan.
"Perayaan sampai pagi!" demikian bunyi pengeras suara di salah satu masjid di Gaza City. Warga pun membagi-bagikan permen dan cokelat kepada anak-anak yang ikut dalam perayaan ini. Namun mendekati tengah malam, gema perayaan mulai berkurang. Mungkin, banyak warga Gaza yang memanfaatkan waktu malam ini sebagai kesempatan untuk tidur dengan nyenyak, satu hal yang tidak bisa mereka lakukan dalam seminggu terakhir.
Artikel 
0 komentar:
Posting Komentar
berilah komentar yang baik dan berbahasa yang sopan
terimakasih sarannya