Pagi ini dunia masih milik kita dan masih bisa menjadikan sebuah peluang untuk mencari sebuah keberhasilan. Tentunya harus banyak yang kita lakukan untuk mencari dan berusaha semaksimal mungkin
Bercerita tentang masalah kenakalan remaja saat ini kita juga harus bisa mencari sebuah solusi dan apa penyebabnya. Kenakalan remaja atau juvenile delequency yang terjadi pada diri remaja sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Diviline delequency ini adalah kenakalan remaja yang melakukan sesuatu tindakan yang keluar dari aturan norma dan undang-undang serta hukum pidana. Perbuatannya akan merugikan dirinya sendiri dan serta orang lain di sekitarnya. Para ahli menyatakan bahwa masa usia remaja berkisar antara 13 sampai 18 tahun yang mana pada masa itu mereka sudah melampaui masa anak-anak namun masih belum bisa di katakan dewasa. Mereka masih berada dalam masa transisi. Di mana pada masa itu mereka mulai merasakan sesuatu perubahan pada diri mereka. Ada yang mengatakan bahwa masa puberitas yaitu masa mulai suka pada lawan jenis. Nah di sini banyak sekali kekeliruan terhadap pandangan mereka. Mereka menganggap hal yang akan dia lakukan seolah-olah adalah sebuah efek dari masa puberitasnya. Contoh kasus pemerkosaan. Hal ini sering terjadi pada mereka yang sedang nggenjotnya berpacaran. Kenapa mereka melakuan hal itu ?, karena alasan masa puberitas, masa percobaan, masa muda yang indah. Ini image yang mereka tanggapi bahwa masa puberitas yang mereka alami adala masa untuk mencoba segala hal yang sifatnya lari kepada kesukaan terhadap lawan jenis Survei telah menyatakan bahwa 67,2% pemerkosaan di lakukan oleh pacarnya sendiri. Dan itu bukan karena permasalahan paksaan atau kriminalitas namun karena saling suka. Nah ini akibatnya menjadikan anak muda saat ini sangat jarang yang kita temui yang mereka selalu berbuat sesuatu untuk bangsanya bahkan untuk keluarganya saja sangat jarang. Banyak anak muda saat ini kita jumpai yang mereka setiap malam mingguan berjalan berdua dengan pacarnya, pergi ke tempat yang redup-redup, sepi, hening dan mereka melakukan hal yang tidak senonoh. Sering kita jumpai ini apalagi khusunya di Batam. Batam sangat terkenal dengan kota industri di satu sisi batam merupakan salah satu kota yang mana pergaulannya sangat bebas. Meski tidak semua remaja yang begiu, namun sabahagian besarnya begitu. Pernah ada penelitian terhadap anak sekolah tingkat SMP dan SMA di kota Batam.
dan ini hasil untuk penelitian 12 profinsi di indonesia.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa:
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkimpoian. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius.
Ini sangat mencengangkan bagi kita sebagai orang tua dan para pemerintah juga harus ambil andil terhadap tindakan ini. Bagaimana seharusnya kita bisa mencari sebuah jawaban dari persoalan ini.
Padahal perilaku ini dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti HIV AIDS. Bahkan sampai saat ini belum ada satupun pihak atau orang yang ahlipun terhadap penyakit yang menemukan obat dari penyakit ini. Perilaku ini yang menjadikan anak bangsa kita untuk lalai melakukan kegiatan yang seharusnya mereka lakukan untuk kemajuan bangsa ini.
Menurut Wardhani, usia menimal wanita melakukan hubungan seksual adalah 21 tahun, itupun harus dilakukan setelah ada ikatan pernikahan. "Jika dilakukan sebelum usia matang, maka akan sangat beresiko terkena serviks," Tambah Wardhani.
Berdasarkan penelitian Organisasi kesehatan dunia (WHO), kata Wardhani, 490.000 wanita di seluruh dunia didiagnosa kanker serviks setiap tahun. Bahkan, hampir setengahnya meninggal dunia.
"Artinya, setiap dua menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks. Di Indonesia sendiri, satu wanita meninggal setiap jamnya," kata Wardhani.
Survei Komisi Perlindungan Anak pada 2010 terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia menemukan 93 persen remaja pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, dan 21 persen remaja telah melakukan oborsi.
"Tak jarang, seorang wanita justru meniggal saat melakukan aborsi. Semua bisa dicegah, kuncinya bentengi diri dan hindari seks bebas," kata Wardhani.
Ini adalah tugas para orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengedepankan lagi adanya pendidikan dan pengetahuan tentang seks dikalangan remaja yang harus di imbangi adanya pendidikan dan pengetahuan keagamaan yang lebih mengikat.
Oleh karena itu sebagai kita orang yang peduli terhadap generasi bangsa ini seharusnya melakukan upaya yang lebih ekstra dalam menyikapi hal seperti ini.
Berbagai Mitos-mitos seksualitas pada remaja :
1. Berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta.
Faktanya, berhubungan seks bukan cara untuk menunjukan kasih sayang pada saat masih pacaran, melainkan karena disebabkan adanya dorongan seksual yang tidak terkontrol dan keinginan untuk mencoba-coba. Rasa sayang kita dengan pacar bisa ditunjukkan dengan cara lain.
2. Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
Faktanya, tidak selalu hubungan seks yang pertama kali itu keliahatan berdarah. Apabila komunikasi seksual terjalin dengan baik dan hubungan seksual dilakukan dalam keadaan siap dan disertai foreplay yang cukup bisa tidak memunculkan adanya perdarahan.
3. Loncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menyebabkan kehamilan.
Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki vagina, maka spermatozoa akan mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat tidak akan mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan atau kehamilan.
4. Selaput dara yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan lagi.
Faktanya tidak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit yang tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal. Selain karena melakukan hubungan seks, selaput dara juga bisa robek karena melakukan olah raga tertentu seperti naik sepeda dan berkuda. Karena itu, robeknya selaput dara belum tentu karena hubungan seks, malah ada juga perempuan yang sudah menikah dan berhubungan seks berkali-kali tapi selaput daranya masih utuh dan tidak koyak karena selaput daranya elastis.
5. Keperawanan dapat ditebak dari cara berjalan dan bentuk pinggul.
Faktanya, keperawanan tidak bisa dilihat dari bentuk pinggul atau cara jalan. Keperawanan kadang dipandang dari 2 sisi, bagi yang memandang dari sisi fisik saja (ini berkaitan dengan selaput dara), tapi hanya bisa diketahui melalui hasil pemeriksaan dokter. Jadi hanya dari pemeriksaan khususlah yang memungkinkan diketahuinya selaput dara robek atau tidak serta kemungkinan penyebabnya. Hanya saja keperawanan kembali lagi bukan cuma fisik. Kedua, dari sisi psikososial yang mengacu pada apakah seseorang perempuan sudah pernah melakukan hubungan seks atau belum. Ini sebaiknya yang dijadikan acuan, tetapi keperawanan bukan berarti segalanya di hari begini.
6. Dorongan seksual laki-laki lebih besar daripada perempuan.
Faktanya, dorongan seksual merupakan hal yang alamiah muncul pada setiap individu pada umumnya dimulai saat ia menginjak masa pubertas (karena mulai berfungsinya hormon seksual). Dan ini sangat wajar dan seimbang baik pada laki-laki maupun perempuan. Faktor yang mempengaruhi dorongan seksual antara lain kepribadian, pola sosialisasi, dan pengalaman seksual. Dorongan seksual perempuan sering disebut-sebut lebih kecil dari laki-laki kerena lingkungan menganggap perempuan yang mengekspresikan dorongan seksualnya adalah perempuan yang "nakal atau kurang baik" , sementara laki-laki tidak pernah dipermasalahkan.
7. Perempuan yang berdada besar dorongan seksualnya besar.
Faktanya tidak seperti itu. Secara medis, tidak ada hubungan langsung antara ukuran payudara dengan dorongan seksual seseorang. Dorongan seksual itu ditentukan oleh kepribadian, pola sosialisasi, dan pengalaman seksual (melihat, mendengar, atau merasakan suatu rangsangan seksual).
8. Masturbasi bisa menyebabkan lutut kopong.
Faktanya, masturbasi tidak menyebabkan lutut menjadi kopong. Spermatozoa tidak diproduksi dan tidak disimpan di dalam lutut, melainkan di testis. Mungkin setelah masturbasi, biasanya timbul rasa lelah, karena masturbasi mengeluarkan banyak energi. Itulah yang membuat menjadi lemas, jadi bukan karena lututnya jadi kosong.
9. Sering masturbasi bisa membuat mandul.
Faktanya, secara medis masturbasi tidak menggangu kesehatan fisik selama dilakukan secara aman (tidak sampai menimbulkan luka atau lecet). Resiko fisik biasanya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis, seperti perasaan bersalah, berdosa dan kadarnya berbeda-beda bagi setiap orang. Kemandulan justru biasanya akibat dari IMS (infeksi menular seksual) atau penyakit lainnya seperti kanker atau karena sebab fisik lainnya misalnya kualitas sperma yang kurang baik.
Maka dari itu masih maukah anda melakukan hubungan seksual ?
0 komentar:
Posting Komentar
berilah komentar yang baik dan berbahasa yang sopan
terimakasih sarannya